Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui Program Kemitraan Masyarakat Internasional (PKMI) meluncurkan sebuah inisiatif berjudul “Program Peningkatan Kualitas Guru: Pemberdayaan Komunitas Belajar Guru STEM Holic Community untuk Transformasi dan Diseminasi Tren Global dalam Pembelajaran STEM di Indonesia.” Program ini berada di bawah bidang ilmu pendidikan, khususnya pembelajaran matematika kontemporer, dan diketuai oleh Dr. Farida Nurhasanah, S.Pd., M.Pd. Adapun tujuan program ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pemberdayaan komunitas guru yang berfokus pada pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Pelaksanaan PKMI ini dilaksanakan pada tanggal 12-13 Juli 2024 di Riyadi Palace Hotel Surakarta

Kerjasama dengan STEM Holic Community dan SEAMEO SEAMOLEC

Dalam pelaksanaannya, PKMI-UNS bekerja sama dengan dua institusi mitra utama. Mitra pertama adalah STEM Holic Community dan mitra kedua adalah SEAMEO SEAMOLEC. Program ini mengadakan pelatihan offline untuk guru anggota STEM Holic Community di Surakarta dengan narasumber profesional dari SEAMOLEC dan FKIP UNS. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi pedagogis, memperbarui pengetahuan konten, mendorong praktik pengajaran inovatif, mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran, menumbuhkan komunitas STEM kolaboratif, dan menilai serta mengevaluasi dampak program.

Hari Pertama, Jumat 12 Juli 2024.

Rangkaian acara diawali dengan materi tentang pembelajaran STEM yang disampaikan oleh Bapak Hardani, M.Pd dari STEM Holic Community. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk belajar secara praktik menggunakan kapal kertas sebagai media pembelajaran. Peserta diperkenalkan dengan Engineering Design Process yang merupakan serangkaian langkah berulang yang biasa dilakukan oleh insinyur untuk memecahkan masalah. Proses ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah, kebutuhan, atau keinginan, kemudian menentukan kriteria solusi sukses dan cara mengukurnya, serta mengidentifikasi kendala atau batasan yang perlu dipertimbangkan. Peserta diberi kesempatan untuk merancang, membuat, dan menguji kapal kertas mereka sendiri, mengaplikasikan langkah-langkah dalam Engineering Design Process. Sesi dilanjutkan oleh Bapak Hadi yang memperdalam pembahasan tentang collaborative learning. Pak Hadi menjelaskan bagaimana kolaborasi antar siswa dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan dalam pembelajaran STEM.

Sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan oleh Dr. Ari Syahidul Shidiq, S.Pd., M.Pd., yang memperkenalkan peserta pada SAGE Modeler. Dalam sesi ini, peserta dipandu oleh narasumber untuk belajar menggunakan aplikasi SAGE Modeler. Peserta diajarkan bagaimana mengaplikasikan model ini untuk mengembangkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep sains melalui simulasi dan pemodelan.

Sesi terakhir disampaikan oleh Dr. Dra. Yuli Bangun Nursanti, M.Pd., yang membahas tentang model Claim, Evidence, Reasoning (CER). Dr. Yuli Bangun Nursanti menjelaskan pentingnya model CER dalam membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Sesi ini memberikan panduan praktis kepada peserta tentang cara mengimplementasikan model CER dalam pembelajaran mereka, dengan tujuan meningkatkan kualitas penjelasan ilmiah yang dibuat oleh siswa.

HARI KEDUA, Sabtu 13 Juli 2024

Sesi pertama hari kedua dimulai dengan sambutan dari Direktur SEAMEO SEAMOLEC, Dr. Wahyudi, M.Ed. yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang Scientific Modelling dalam Pembelajaran STEM. Dalam sesi ini, Dr. Wahyudi mengajarkan scientific modelling dengan contoh atomic modelling dan molecular modelling, seperti yang terlihat pada gambar yang diperlihatkan selama sesi berlangsung. Peserta diajak untuk memahami konsep ini dengan lebih mendalam melalui demonstrasi dan penjelasan yang rinci. Di akhir sesi, beliau berpesan ” Dunia terus berubah; oleh karena itu, melalui pendidikan STEAM yang kritis, siswa dapat belajar bagaimana beradaptasi dengan situasi baru dan berbeda. Kami sedang mempersiapkan siswa untuk pekerjaan dan lingkungan yang mungkin belum ada saat ini. Jadilah guru yang menginspirasi! Terima perubahan dengan baik! Berkolaborasilah!”

Pada sesi menjelang siang Dr. Farida Nurhasanah, M.Pd. turut memberikan materi yang sangat bermanfaat bagi narasumber tentang mengulas kedalaman dari unsur-unsur Pembelajaran STEM untuk diterapkan di sekolah. Dr. Farida Nurhasanah, M.Pd. memberikan percontohan bagaimana model pembelajaran yang efektif dari negara-negara dengan pendidikan yang maju seperti Finlandia. Dalam akhir sesi pemaparannya, beliau mengenalkan tentang Pengantar Computational Thinking dalam pembelajaran.

Pada sesi akhir workshop bertema “Computational Thinking and Tangible Rangers”, Jackson Tsabalala memberikan pemaparan mendalam tentang konsep Computational Thinking. Sesi ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para peserta yang ingin memahami lebih dalam bagaimana Computational Thinking dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai bidang pekerjaan. Jackson mengajak para peserta untuk langsung mempraktikkan ilmu yang telah didapatkan dengan menggunakan Tangible Rangers. Tangible Rangers adalah alat bantu edukasi yang dirancang untuk mengajarkan prinsip-prinsip dasar komputasi dan pemrograman melalui interaksi fisik. Peserta tampak antusias dalam menggunakan Tangible Rangers, dengan berkelompok dan berbagi ide untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan.

By Published On: Agustus 1st, 2024Categories: Uncategorized @idKomentar Dinonaktifkan pada Program Kemitraan Masyarakat Internasional (PKMI-UNS) Meningkatkan Kualitas Guru Melalui Pemberdayaan Komunitas Belajar STEM

Search