Matematika adalah ilmu yang abstrak, dan harus dipelajari siswa semenjak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, belajar erat kaitannya dengan perkembangan anak. Perkembangan kemampuan kognitif anak bukan hanya sekedar perolehan pengetahuan. Penting juga untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan mental seseorang. Perkembangan kognitif dimulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa, mulai dari proses spesifik hingga konsep abstrak dan logis. Siswa SD sampai dengan siswa SMP sebagian besar masih berada dalam taraf berpikir konkrit. Sesuatu hal yang logis, jika anak yang berpikir konkrit merasa kesulitan untuk mempelajari sesuatu yang abstrak. Untuk itu menurut teori belajar dari David Ausubel merupakan suatu teori yang membandingkan belajar bermakna dengan belajar hafalan. Agar siswa belajar sesuatu yang abstrak tadi bisa bermakna, maka pembelajaran matematika yang abstrak perlu dibantu dengan peraga yang bisa mengkonkritkan sesuatu yang abstrak tersebut, agar bisa dipahami oleh siswa. Alat peraga memiliki peran penting dalam mendukung pemahaman konsep matematika bagi siswa SMP. Penggunaan alat peraga tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa menginternalisasi konsep-konsep matematika secara lebih konkret. Alat peraga membantu siswa mengkonkretkan konsep matematika yang mungkin sulit dimengerti hanya dengan teori atau penjelasan verbal. Kelompok Keilmuan Pembelajaran Matematika Pendidikan Dasar dan Menengah, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan MGMP Matematika SMP Kota Surakarta memberikan pelatihan kepada guru Matematika SMP terkait Pemanfaatan Laboratorium Virtual Untuk Pembelajaran Matematika.

Kegiatan Pelatihan dilaksanakan secara luring di SMP Negeri 12 Kota Surakarta dengan 4 kali pertemuan dari bulan Juni Hingga Bulan Agustus 2024. Kegiatan Pelatihan yang dilaksanakan terdiri dari 4 tahap utama. Tahap pertama berupa penyampaian materi mengenai Pemanfaatan Phet Colorado dan Mathigon. Penyampaian materi disampaikan oleh Ketua Kelompok Penelitian yaitu Dr. Imam Sujadi, M.Si. Selain itu turut serta pula anggota Kelompok Keilmuan yaitu Ira Kurniawati, S.Si., M.Pd., Riki Andriatna, S.Pd., M.Pd., Arum Nur Wulandari, S.Pd., M.Pd. ., dan Dr. Dra. Yuli Bangun Nursanti, M.Pd. Pada akhir tahap pertama, seluruh peserta diberikan Lembar Kerja dengan Pendekatan Pembelajaran Tahu Ingin Pelajari (TPI). Selanjutnya pada tahap kedua melanjutkan kegiatan pembahasan pemanfaatan Phet Colorado dalam membelajarkan salah satu konten dalam matematika SMP. Setelah itu secara berkelompok peserta diminta untuk mencoba memanfaatkan alat peraga virtual yang ada di PhET Colorado. Setelah itu secara mandiri peserta diberi tugas untuk mencoba konten lain untuk membelajarkan memanfaatkan PhET Colorado . Kemudian di tahap ketiga atau pertemuan ketiga melanjutkan dengan kegiatan membahas pemanfaatan Mathigon dalam membelajarkan salah suatu konten dalam matematika SMP. Setelah itu secara berkelompok peserta diminta untuk mencoba memanfaatkan alat peraga virtual yang ada di Mathigon. Kemudian secara mandiri peserta diberi tugas untuk mencoba konten lain untuk membelajarkan memanfaatkan Mathigon. Selanjutnya kegiatan terakhir seluruh peserta pelatihan di minta untuk mengembangkan modul ajar dengan memanfaatkan laboratorium virtual.

Seluruh rangkaian kegiatan pengabdian di akhiri dengan pelaksanaan focus diskusi kelompok. Melalui kegiatan ini juga disampaikan beberapa inspirasi atau beberapa contoh pembelajaran matematika yang menggunakan alat peraga virtual laboratorium dengan Phet Colorado dan Mathigon pada materi bilangan pecahan.

By Published On: Oktober 25th, 2024Categories: Artikel, Penelitian & PengabdianKomentar Dinonaktifkan pada Pelatihan Pemanfaatan Laboratorium Virtual Untuk Pembelajaran Matematika Di MGMP Matematika SMP Kota Surakarta

Search