Gambar 1. Pelatihan Pemanfaatan Fakta Matematika dalam Pembuatan Batik di Sekolah Dasar Kecamatan Jatisrono untuk Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada siswa untuk meningkatkan potensi diri sesuai dengan kesiapan belajar serta minat dan bakatnya. Melalui Kurikulum Merdeka, pengembangan karakter siswa yang Pancasilais menjadi fokus utama. Pengembangan karakter siswa dapat dicapai melalui kegiatan membatik. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang erat kaitannya dengan nilai-nilai matematika, sehingga menghasilkan karya yang unik dan beragam. Namun, masih ada beberapa tantangan dalam implementasi Kurikulum Mandiri. Beberapa tantangan tersebut antara lain kurangnya kegiatan guru yang berkaitan dengan peningkatan literasi. Guru masih mengandalkan buku paket, baik buku siswa maupun buku guru, sebagai satu-satunya sumber bahan ajar. Selain itu, referensi yang digunakan dalam proses belajar mengajar juga masih kurang. Kualitas buku pelajaran untuk siswa dan guru yang saat ini diterbitkan oleh badan penerbit pusat dinilai belum cukup memenuhi harapan kualitas. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan, termasuk mengadakan pelatihan bagi guru-guru mengenai implementasi Kurikulum Mandiri.

Gambar 2. Kreasi Desain Batik oleh Siswa SD Pelem

Kegiatan pelatihan dilakukan secara offline di Sekolah Dasar Pelem Jatisrono selama empat sesi antara bulan Juli dan November 2023. Program pelatihan terdiri dari empat tahap utama. Pada tahap pertama, dilakukan penilaian kompetensi awal (pretest) terhadap para peserta, bersamaan dengan sosialisasi implementasi Kurikulum Mandiri. Selanjutnya, pada tahap kedua, dilakukan pelatihan pengembangan materi pembelajaran, termasuk Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Pembelajaran dalam Kurikulum Mandiri. Penyampaian materi ini dipimpin oleh Ketua Kelompok Peneliti, Dr. Yuli Bangun Nursanti, M.Pd. dengan melibatkan anggota kelompok peneliti lainnya, yaitu Dr. Imam Sujadi, M.Si., Ira Kurniawati, S.Si., M.Pd., Riki Andriatna, S.Pd., M.Pd., dan Arum Nur Wulandari, S.Pd., M.Pd. Pada tahap ketiga, pendampingan dilakukan untuk mengimplementasikan materi pembelajaran yang telah dirancang (ATP dan Modul Pembelajaran) di sekolah proyek percontohan, yaitu SDN Pelem Jatisrono. Pada tahap ini, peserta diberikan tugas-tugas yang berkaitan dengan implementasi materi pembelajaran dan pembuatan batik siswa. Terakhir, pada tahap keempat, diadakan Pameran Seni dan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendiseminasikan hasil dukungan kepada seluruh guru SD di Kecamatan Jatisrono.

Di akhir kegiatan pengabdian, tim pengabdi mengumpulkan data terkait hasil implementasi Kurikulum Mandiri dan penerapannya dalam membuat batik dengan menggunakan fakta-fakta matematika.

By Published On: November 6th, 2023Categories: Uncategorized @idKomentar Dinonaktifkan pada Training on the Utilization of Mathematical Facts in Batik Making at the Elementary School of Jatisrono Sub-district to Support the Implementation of the Kurikulum Merdeka

Search