Penetapan kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) oleh pemerintah semenjak tahun lalu menyebabkan perubahan yang cukup besar dalam keberjalanan proses belajar mengajar di sekolah. Pada pelaksanaannya, pembelajaran dengan BDR memerlukan kesiapan dari sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Akan tetapi, permasalahan juga terus timbul dengan adanya kebijakan baru tersebut, mengingat tidak semua sekolah memiliki kesiapan dalam melakukan proses belajar mengajar dengan pola pembelajaran jarak jauh. Hal ini juga dialami oleh sekolah-sekolah di Kota Surakarta.
Pembelajaran dengan pola BDR memiliki jam tatap muka yang terbatas yang tidak seperti proses pembelajaran regular pada umumnya. Pembelajaran dengan pola ini memerlukan dukungan infrastruktur sekolah yang memadai dan memerlukan strategi khusus untuk dapat melakukan proses pembelajaran beserta penilaiannya secara optimal. Untuk itu diperlukan strategi pembelajaran yang memadukan berbagai kombinasi interaksi pembelajaran, serta memanfaatkan berbagai bentuk bahan/sumber belajar dengan menggunakan moda luring, daring, atau kombinasi keduanya sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran pada kondisi khusus. Strategi ini juga baiknya berorientasi pada pembelajaran siswa secara mandiri sehingga pertemuan yang terbatas bisa dimanfaatkan hanya untuk memberikan penguatan dengan cara diskusi ataupun mereview pemahaman siswa tentang suatu konsep.
Flipped Classroom merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan. Metode pembelajaran ini adalah yaitu suatu metode pembelajaran dimana peserta didik mempelajari materi (belajar) di luar sekolah/di rumah secara mandiri, kemudian melakukan diskusi atau pembelajaran aktif (active learning) pada saat bertatap muka dengan guru. Pembelajaran dengan model flipped classroom memerlukan bahan ajar yang tentunya berbeda dengan bahan ajar yang dipakai pada saat kondisi normal. Bahan ajar tersebut harus mampu memfasilitasi siswa untuk belajar secara mandiri sehingga ketika bertatap muka dengan guru ada sesuatu yang perlu mendapat penguatan dari bapak/ibu guru.
Bahan ajar yang dibuat tentunya harus bisa diakses oleh siswa baik secara online maupun offline. Permasalahannya tidak banyak guru yang mengembangkan bahan ajar yang cocok untuk siswa belajar secara mandiri. Berdasarkan pertimbangan dan kesepakatan bersama yang dilakukan oleh RG Pembelajaran Matematika Pendidikan Dasar dan Menengah FKIP UNS dan mitra pengabdian yaitu pengurus MGMP Matematika kota Surakarta, maka Tim Pengabdian kepada Masyarakat melalui Riset Grup Pembelajaran Matematika Pendidikan Dasar dan Menengah, Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret yang terdiri dari Dr. Imam Sujadi, M.Si., , Ira Kurniawati, S.Si., M.Pd., Arum Nur Wulandari, S.Pd., M.Pd., dan Riki Andriatna, S.Pd., M.Pd. bekerja sama dengan Tim MGMP Matematika Kota Surakarta menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Penggunaan FastStone Capture untuk Mendukung Flipped Classroom bagi Guru Matematika SMP Kota Surakarta”.
FastStone Capture adalah software penangkap layar yang kuat, ringan, namun memiliki fitur lengkap yang memungkinkan anda dengan mudah menangkap (Capture) dan melakukan editing pada tangkapan layar. FastStone Capture mampu menangkap apapun yang tampak pada layar PC/laptop Anda yang berupa jendela (window), objek, layar penuh (full screen), rectangular/freehand regions, hingga jendela/halaman web yang bergulir. FastStone Capture merupakan salah satu software tidak berbayar yang bisa membantu guru dalam menyiapkan bahan ajar tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15, 17, dan 22 September 2021 dan diikuti oleh 30 guru anggota MGMP Matematika SMP Kota Surakarta. Pada pelatihan ini dilakukan sosialisasi pembelajaran matematika dengan model flipped classroom dengan memanfaatkan berbagai media berbasis IT, workshop pengenalan software Faststone Capture dan mendemonstrasikan kaidah capture objek berupa video, gambar, atau teks dan penggunaannya dalam mengembangkan bahan ajar, dan desiminasi hasil pelatihan tahap pertama yaitu perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan dengan model flipped classroom yang sudah digabungkan dengan hasil pelatihan tahap kedua berupa bahan ajar yang dikembangkan dengan memanfaatkan software Faststone Capture.